Rabu, 27 Mei 2009

JIHAD AL NAFS

Selamat datang , wahai orang yang telah melaksanakan jihad kecil , dan masih harus melaksanakan jihad akbar .” orang-orang bertanya tentang makna jihad akbar, Rosulullah menjawab : “ Jihad melawan diri sendiri ( Jihad al-nafs ) “. ( Hadist dari Al-Sukuni )

Hadist suci ini memberikan sebuah gambaran bahwa manusia adalah mahluk yang istimewa dengan memiliki dua kehidupan dan dua dunia dalam satu eksistensi :
  1. Dunia lahiriah yang tampak , yaitu eksistensi dunaiwi yang berkaitan dengan jasmaninya dan hawa nafsu.
  2. Dunia batiniah yang tidak tampak, yaitu eksistensi Ruhaniah yang berkaitan dengan spirtualisme potensi Ilahiah.
Dari dua kehidupan antara lahiriah dan batiniah selalu terjadi pertempuran yang terletak didalam jiwa kita, tarik menarik kebaikan fitroh Ilahiah dan hawa nafsu beserta pasukan keburukan yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan syetan. Manusia menjadi tempat berperang antara unsur lahiriah dan batiniah. Manakala kita mengikuti kehendak Ilahi maka Ruhani akan menjulang ke sisi samawi mendekat kepada Allah SWT dan Intelektualitas akan mengontrol hawa nafsu ( menjadi manusia sesungguhnya ). Begiitu sebaliknya apabila kita mengikuti kehendak sendiri / hawa nafsu maka kita terjebak dalam kegelapan , kehinaan dan menjadi unsur hewaniah.
Setiap hari kita pada posisi pertempuran antara dua kekuatan mengikuti Daya Illahiah atau daya Syaetoniah dan Kehendak diri. Sebagai seorang manusia yang telah diberikan karunia oleh Allah SWT berupa Potensi Akal, Potensi Fitroh kebenaran dan Potensi Sumber Risalah Agama maka tentunya kita akan memilih dan mengikuti pada jalan menuju kesempurnaan manusia.
Strategi perang harus kita kuasai , dan bagaimana caranya yang paling efektif untuk memenangi peperangan yang setiap hari berlangsung hingga akhir hidup kita, dibawah ini tahapan-tahapan dan strategi sebagai bekal kita dalam kita mengadakan perang dan jihad sesungguhnya :

Tahapan-tahapan dalam berperang / Jihad melawan Hawa Nafsu


Perenungan ( Tafakur ) Saudaraku ... luangkanlah sedikit waktu dari kesibukan kita untuk merenung atas Karunia Allah SWT yang telah menghadirkan kita ke bumi, yang telah menganugerahkan kesempurnaan tubuh, sarana kenikmatan dan kesenangan hidup yang membuat kita kagum dan tercengang dengan pemberiaNYA. Karunia terbesar lainnya yang perlu kita cermati adalah Allah SWT mengutus nabi berupa Risalah Agama Islam yang bertujuan untuk kebahagiaan manusia hidup di dunia dan akherat. Maka , setelah kita tahu kenikmatan dan karunia yang Allah SWT berikan kepada kita , apa kira-kira kewajiban kita kepada Allah - Raja dari segala raja ini ? Apakah semua anugerah dan karunia ini sekedar untuk melayani naluri hewaniah , nafsu , insting pada kita yang sama dengan Potensi Hewan ? Ataukah tujuan manusia untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dan mulia. Logika dan akal kita tentunya menjawab ada tujuan yang lebih tinggi dari keberadaan manusia.

Saudaraku ....... kemanakah akhir hidup kita ? tentunya berakhir pada sebuah kematian yang tidak bisa kita elak sedikitpun bahkan dengan tehnologi kedokteran dan robototisasi secanggih apapun. Kekuasaan , kekayaan, ststus sosial, Keluarga akan kita tinggalkan .........Adakah mereka yang telah meninggal kembali ke kita ?


Membulatkan tekad , kehendak dan kesungguhan ( ‘Azam ).
Setelah mengetahui keberadaan kita hidup di dunia ini tahap selanjutnya adalah membuat sebuah komitmen pada diri kita sendiri untuk membersihkan diri dari dosa dan melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT yaitu dengan mangamalkan agama secara totalitas dalam kehidupan kita tanpa terkecuali.. karena hakekat berjuang dalam kehidupan ini adalam berjuang memelihara dari perbuatan dosa dan memenuhi kewajiban kita pada Sang Pencipta Alam Semesta dan diri kita. Terlau kecil dan hina kita hidup di bentangan tatasurya berupa secuil planet bumi dari ribuah dan milyaran galaksi.

Pengkondisian diri ( Musyarathoh ). Mengikatkan diri dengan ketetapan hati untuk tidak melakukan apapun yang bertentangan dengan perintah Allah SWT , katakan dalam diri kita Saya tidak akan melanggar sedikitpun Hukum Alllah pada hari ini. Disini kita harus memaksakan diri menyesuakan pola hidup kita sesuai dengan pola hidup Rasullullah . Insya Allah dengan sedikit pemaksaan setiap hari akan menjadi kebiasaan dan anda akan mengalami perubahan hidup yang sangat fantastis dan bombastis ... Hidup anda akan mengalami perubahan 180 derajat menemukan hakeka hidup , ketenangan-sakinah , terarah dan bermakma . Bangkitlah sahabatku .. reformasi -lah dan revolusi-lah diri kita.

Menjaga diri dari keburukan ( Murroqobah ).Tahapan berikutnya adalah penjagaan dari lintasan-lintasan hati serta pikiran-pikiran yang setiap saat akan melanggar Perintah Allah . Ingatlah Sahabatku ...Allah sangat sayang kepada kita betapa malunya kita dan tidak berperasaan atas segala budi baik Allah SWT sehingga kita menodai dan tidak mamatuhi AturaNYA... Padahal Agama tercipta untuk kebahagian Manusia mengarungi hidup di dunia dan kehidupan sesudah mati

Mengingat Allah ( Berdzikir ).Berdzikir adalah aktifitas yang sangat fleksibel, bisa dilakukan dimanapun dan kondisi apapun baik dengan duduk, berbaring maupun berjalan. Berdzikir berarti mengingat Anugerah yang Allah berikan kepada kita dari yang terkecil sampai terbesar. Berdzikir berarti menghubungkan diri kita kepada pertolongan Allah . Lakukanlah secara berulang-ulang dengan kesungguhan , pasti Allah akan membimbing kita kepada jalan
lurus .

Sabtu, 07 Maret 2009

SISTEM KEUANGAN SYARIAH ISLAM MULAI DILIRIK

Vatikan : Perbankan Barat Harus Melihat Sistem Keuangan Islam

ROMA, KAMIS — Vatikan mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Vatikan bilang, perbankan dunia seharusnya melongok pada peraturan keuangan Islam untuk meningkatkan kembali kepercayaan para nasabahnya di tengah krisis global seperti sekarang ini.

“Prinsip yang beretika yang diusung perbankan Islam dapat mendekatkan pihak bank dengan para nasabahnya. Selain itu, spirit kejujuran harus tecermin dalam setiap jasa layanan yang diberikan,” demikian seperti yang tertulis dalam artikel harian Vatikan Osservatore Romano, Selasa (3/3) waktu setempat.

Loretta Napoleoni dan Claudia Segre, Abaxbank Spa Fixed Income Strategist, dalam artikel tersebut menulis, perbankan barat dapat menggunakan sejumlah alat, seperti obligasi syariah yang lebih dikenal dengan sukuk sebagai jaminan (collateral). “Sukuk juga dapat digunakan untuk mendanai industri otomotif atau pekan Olimpiade di London nanti,” tulis mereka.

Sebelumnya, pada 7 Oktober lalu, Paus Benedict XVI berpidato, konklusi dari hancurnya pasar finansial saat ini merefleksikan tidak ada yang abadi selain keberadaan Tuhan. Vatikan juga selalu menyoroti kondisi perekonomian global dan merilis sejumlah artikel yang mengkritik model pasar bebas yang banyak berdampak buruk dalam dua dekade terakhir ini.

Sementara itu, Editor Osservatore Giovanni Maria Vian mengatakan, “Agama yang hebat selalu memiliki atensi yang penuh terhadap dimensi perekonomian masyarakatnya.” (Barratut Taqiyyah/Kontan)


WILDERS "FITNA" BISA DIAJUKAN KE PENGADILAN

Pembelaan Sekjen PBB Terhadap Dunia Islam
Sekjen PBB Ban Ki-moon kecam keras film anti-Islam.

JAKARTA–Dunia Islam mendorong agar pembuat film Fitna, Geert Wilders, diajukan ke Mahkamah Internasional. ”Pembuat film Fitna harus diadili oleh Mahkamah Internasional,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dien Syamsuddin, Sabtu (29/3).

Dien meragukan hukum domestik Belanda dapat menjerat Wilders. Karena itu, penjeratan pembuat film anti-Islam itu ke Mahkamah Internasional penting dilaksanakan. ”Bisa jadi, Wilders tidak bisa dijerat dengan hukum domestik,” ujarnya.

Sebelumnya, kecaman keras dikemukakan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Dia mengatakan sikap pembuat film Fitna tidak bisa dibenarkan karena mengundang aksi kekerasan. Film semacam itu, menurutnya, sama sekali tidak ada manfaatnya untuk menciptakan perdamaian dunia. Tapi, justru membuat ketegangan hubungan antarumat beragama.

Kecaman dan kutukan serupa datang dari masyarakat Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa (UE). Presiden UE yang kini dipegang oleh Slovenia menyatakan film tersebut tidak membawa manfaat apa pun, selain hanya mengobarkan kebencian. Kecaman juga datang dari organisasi negara-negara Islam (OKI). Sekjen OKI, Ekmeladdin Ihsanoglu, mendesak Pemerintah Belanda segera menghentikan penayangan film tersebut.